Rabu, 25 Desember 2013

Memori tentang sebuah "RUMAH"

teruntuk kakak-kakak tercinta...
aku tak tahu bagaimana sebenarnya perasaanku saat ini. Dan akupun tak tahu bagaimana menggambarkannya.
Aku gelisah. Semakin hari, hari ini semakin resah saja. Membayangkan waktu yang tersisa semakin sedikit. Kita.... cerita ini segera akan berakhir. Dan berganti. Aku tak bisa bilang bahwa aku baik-baik saja atas itu. Aku tak baik-baik saja.
Ada gundah yang tak teraba. Ada resah yang tak terjamah.
Memori 1 tahun ke belakang terasa semakin jauh dari angan. Aku khawatir memori itu berangsur-angsur lenyap. Bahwa suatu saat nanti aku tak lagi bisa mengingat setiap jengkal momen kebersamaan kita, setiap uap tawandi hari penuh lelah, setiap kasih yang begitu meneduhkan. Bagaimana jika nanti memori itu akan tertinggal seiring cepatnya waktu berlari? Saat nanti kita terpisah oleh sibuk, penat, profesi dan teritori?
Mungkin benar jika ada yang bilang, kalian adalah RUMAH bagiku. "tempat yang nyaman kala terjaga dalam tidurku yang lelap"
Kemudian timbul secuil rasa curiga menyeruak dalam celah gundah, mungkinkah bersama mereka yang "baru" kan kutemui kebahagiaan dan kehangatan seindah bersama kalian?
Pada akhirnya yang pergi haruslah pergi.
yang tinggal tetaplah harus tinggal
dan yang datang, menggantikan tempat yang kosong.
Apakah akan seindah kalian?
Aku tak tahu..

Selasa, 17 Desember 2013

Rumah ternyaman dalam segudang jenuhku

kadang, waktu menjadi yang paling pendiam
namun ia jugalah yang paling berulah banyak
pagi ini kubuka mataku
dan kusadari ternyata satu tahun memang sudah berlalu
hampir satu tahun lebih tepatnya
satu tahun bersama mereka
11 orang hebat 
11 orang pembimbingku
11 orang yang menjadi sandaranku
dan 11 orang yang telah memberiku banyak hal
mereka yang tak kenal peluh
mereka yang tak mengenal jenuh
mereka yang bersedia saling menopang meski pribadi butuh sandaran
bersama saling menguat dalam canda
hingga segala peluh menguap bersama fajar dan senja
selama hampir satu tahun...
berlari dan berkejaran dengan waktu
kadang saking cepatnya berlari, terus berlari
hingga lupa atau bahkan tak sempat menengok ke belakang
kita hanya tahu bagaimana untuk terus maju sambil saling berpegang
bahkan tanpa bernafas, sering
namun, waktu juga lah yang membuktikan bahwa kami masih bertahan
kami masih bertahan dalam apa adanya kami
berkembang bahkan
dan bermetamorfosa
namun hati kami tetap sama
tetap dalam rumah kami
PSDM BEM FKM UNDIP
best hug for ya