Minggu, 28 April 2013

My Breath, My Oxygen


Lagi...
Ku ingkari apa yang sudah kutekadkan
Saat tak ada dia...
Luka ini menjadi sebegini menyakitkan
Seperti luka bernanah yang basah tubirnya
Tak sadar kubenci dia tanpa ampun....
Namun saat tiba-tiba dia di depan mataku,
Benteng pertahanan ini runtuh seketika
Tanpa sadar kukagumi lagi dirinya
Ya, tanpa menyadari bahwa luka itu akan sakit lagi ketika nanti dia pergi lagi...
Dan benar...
Saat ia tak ada dalam jarak pandangku lagi,
Aku meringkuk mendekapkan tangan di dada
Menahan rasa nyeri dari luka itu lagi...
Sakitnya begitu nyata,
Aku megap-megap kehabisan udara
Melambai-lambai mencari pertolongan...
Tapi tak ada seorangpun disana tuk melihat kerapuhanku yang memalukan
Tak ada yang bisa menolong...
Tak ada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar