Lagi...
Ku
ingkari apa yang sudah kutekadkan
Saat
tak ada dia...
Luka
ini menjadi sebegini menyakitkan
Seperti
luka bernanah yang basah tubirnya
Tak
sadar kubenci dia tanpa ampun....
Namun
saat tiba-tiba dia di depan mataku,
Benteng
pertahanan ini runtuh seketika
Tanpa
sadar kukagumi lagi dirinya
Ya,
tanpa menyadari bahwa luka itu akan sakit lagi ketika nanti dia pergi lagi...
Dan
benar...
Saat
ia tak ada dalam jarak pandangku lagi,
Aku
meringkuk mendekapkan tangan di dada
Menahan
rasa nyeri dari luka itu lagi...
Sakitnya
begitu nyata,
Aku
megap-megap kehabisan udara
Melambai-lambai
mencari pertolongan...
Tapi
tak ada seorangpun disana tuk melihat kerapuhanku yang memalukan
Tak
ada yang bisa menolong...
Tak
ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar