Selasa, 25 Desember 2012

Founding my Self on "New Moon"

 Juli-Desember 2012


adapted from Stepheny Meyer's book-NEW MOON

Rasa ini datang lagi
Rasa yang amat sangat menyesakkan
Setiap detik yang berlalu, diiringi tetesan air mata
Tak ada daya mencegah air mata ini
Segala rasa berkecamuk dalam dada.
Sakit
Sesak
Tak kuasa bercerita pada kawan
Tertahan, tercekat di ujung tenggorokan
Isak tangis tak mampu dibendung, apalagi dihentikan
Bicara seperti menangis
tersenyum, malah menambah sesak itu.

Ya
Mimpi buruk ini mungkin bahkan tidak menakutkan bagi orang lain.
Tidak ada zombie
Tidak ada hantu
Tidak ada psikopat
Hanya kehampaan

Dan disini aku berdri
Memandang ke batas cakrawala
Dimana bayangan itu samar tergambar di mataku
Bayangan tegap dalam siluet indah di seberang
Ku susuri lorong demi lorong
ruang demi ruang
tempat demi tempat
Tempat-tempat yang sangat tidak asing bagiku
Namun, aku tetap tersentak saat ku tapaki satu demi satu tempat-tempat itu

Kadang masih terasa ia disini
Di tempat-tempat ini
Tempat yang sama seperti saat-saat itu
Tapi aku tak menemukan yang kucari disini
Aku terenyak ke tanah
Tak ada yang tertinggal disini
Tidak lebih dari kenangan yang hanya bisa kupanggil kembali

Tanpa sadar pikiranku kembali pada momen-momen itu
ruang kelas itu
foto itu
kantin itu
mall itu
lorong itu
ruangan itu
tempat itu
Masih terekam jelas dalam ingatanku
Tapi tempat-tempat itu tidak menjadi istimewa bila ia tak ada
Tempat-tempat itu hampa oleh atmosfer, hampa oleh segalanya
Sama seperti tempat-tempat lain
YA...
Aku lemah oleh kenangan itu...

Meski berjuang keras untuk tidak memikirkan dia,
aku tidak berjuang untuk melupakannya
Aku khawatir semua itu berangsur-angsur lenyap
Bahwa suatu saat nanti aku tak lagi bisa mengingat warna matanya, sentuhan kulitnya, tekstur suaranya, hangat senyumnya....
Aku tidak bisa memikirkannya, tapi aku harus mengingatnya

Terlarang untuk diingat, takut untuk dilupakan

Aku meringkuk seperti bayi
memeluk dada seperti memegangi diriku agar tak hancur berantakan
Meski begitu, kkudapati bahwa ternyata aku bisa bertahan
Aku sadar, aku merasakan kepedihan itu, 
tapi semua masih bisa kutahan
Aku bisa melewatinya
Walaupun rasanya kepedihan itu tidak melemah seiring berjalannya waktu,
tapi aku jadi semakin kuat untuk menahannya

Aku bertanya-tanya berapa lama ini akan berlangsung.
Mungkin suatu saat nanti,
bertahun-tahun dari sekarang-bila kepedihan itu mereda hingga ke tahap aku sanggup menanggungnya-aku akan bisa mengenang kembali beberapa bulan pendek yang akan selalu menjadi masa-masa terindah dalam hidupku
Dan,
jika kepedihan ini bisa cukup mereda hingga membuatku mampu berbuat begitu,
aku yakin akan merasa bersyukur atas waktu yang pernah ia berikan padaku
Lebih dari yang kuminta
Lebih dari yang pantas kuterima
Mungkin suatu saat aku bisa melihatnya seperti itu

Tapi bagaimana jika lubang ini takkan pernah membaik?
Bila tubirnya yang basah tak pernah sembuh?
Bila kerusakannya permanen dan tak bisa diperbaiki lagi?

Kudekap diriku lebih erat lagi
"natinya akan terasa seolah-olah ia tak pernah ada"
Itu tak akan mengembalikan keadaan seperti dulu,
sebelum aku bertemu dengannya...



nb: Stepheny Meyer sangat mampu menggambarkannya dengan jelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar